Huruf Memiliki Karakteristik Fisik
Klasifikasi
Huruf
Menurut James Craig, jenis
huruf dibedakan menjadi :
Roman/Serif

Sans
Serif


Monospace

Dekoratif/Miscellaneous

Sedangkan klasifikasi
huruf berdasarkan latar belakang sejarah perkembangan tipografi yang diambil
dari momentum-momentum penting dalam perjalanan sejarah penciptaan dan
pengembangan bentuk huruf :
ü Old
Style (1617)
|
||
ü Transitional
(1757)
|
||
ü Modern (1788)
|
||
ü Egyptian/Slab
Serif (1895)
|
||
ü Contemporary/Sans
Serif (1957)
|
Contoh dari masing-masing
klasifikasi tersebut di atas :
Karakteristik
Fisik Huruf
Karakteristik huruf merupakan watak atau kekhasan huruf
dari A sampai Z. Karakteristik huruf yang berbeda dapat menimbulkan kekontrasan
dan efek visual tersendiri. Huruf dapat dikembangkan, berakar pada bentuk
dasarnya (regular) tetapi tetap
memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam huruf dibagi
menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu : berat, proporsi, dan kemiringan.
BERAT

Baik light, regular dan bold memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan perbedaan berat
dapat memberikan dampak visual yang berbeda. Contoh, huruf bold karena ketebalannya memiliki potensi yang kuat dalam menarik
perhatian mata. Biasanya huruf bold
banyak sekali digunakan untuk judul (headline)
sebuah naskah, baik untuk iklan, poster maupun media terapan lainnya.
Berikut ini adalah tabel perbandingan antara tinggi huruf
yang tercetak dengan lebar stroke
dari huruf tersebut.
Tabel. Berat huruf menurut perbandingan tinggi dan lebar stroke
KELOMPOK BERAT
|
TINGGI HURUF
|
LEBAR STROKE
|
Extra-Light
|
100%
|
5%
|
Light
|
100%
|
10%
|
Regular
|
100%
|
15%
|
Semi-Bold
|
100%
|
20%
|
Bold
|
100%
|
25%
|
Extra-Bold
|
100%
|
30%
|
PROPORSI

Huruf condensed
dapat terakomodasi lebih banyak dalam sebuah bidang atau ruang. Tetapi bila dicetak
untuk keperluan naskah dalam jumlah yang panjang akan dapat melelahkan mata.
Huruf-huruf condensed dan extended biasanya lebih tepat diterapkan
untuk teks yang pendek, seperti untuk headline
ataupun sub-judul (subhead). Berikut
ini adalah tabel proporsi yang ideal antara tinggi huruf yang tercetak dengan
lebar huruf.
KEMIRINGAN

SET CHARACTERS
Setiap alfabet memiliki berbagai character yang terdiri dari huruf besar
yang disebut upper case/capitals/cap,
dan huruf kecil yang disebut lower case.
Istilah ini berasal dari subsistem
teknologi mesin cetak yang ditemukan oleh Johan Gutenberg. Pada masa itu
cetakan huruf yang berupa potongan-potongan blok metal disimpan dalam sebuah
kotak yang disebut typecase. Huruf
besar disimpan dalam kotak atas (upper
case), sedangkan huruf kecil diletakkan pada bagian bawah (lower case).
Kelengkapan character dalam sebuah alfaber (set
characters) memiliki upper case
sejumlah 26 dan lower case dalam
jumlah yang sama. Satu set characters
terdiri dari lebih 200 jenis character.
Penambahan character seperti ligatures disebut sebagai expert set characters.
Berikut adalah jenis-jenis character tambahan selain upper case dan lower case.
Dua buah character
atau lebih yang digabungkan menjadi kesatuan
Modern
Figures
Angka-angka yang
memiliki ketinggian sama dengan upper
case. Modern figures sering juga disebut sebagai lining figures.
Old
Style Figures
Angka-angka yang
memiliki ketinggian yang sama dengan meanline
dari lower case.
Foreign
Accents
Character yang melengkapi
sebuah set characters dalam sebuah
bahasa tertentu, seperti beberapa tanda baca atau huruf-huruf tertentu yang
terdapat dalam bahasa Jerman atau Perancis.
Small
Caps
Upper
case yang memiliki tinggi yang sama dengan lower case (x-height).
Fractions
Angka-angka pecahan
Punctuation
Marks
Tanda-tanda baca.
|
Pada waktu dua huruf atau lebih
dikombinasikan maka akan menimbulkan kekontrasan akibat perbedaan tampilannya.
Kontras juga menunjuk pada kekuatan intensitas visual yang dihasilkan. Menurut
Freddy Adiono Basuki (2000), kombinasi yang dapat menyebabkan kekontrasan
adalah :
- Tebal-tipisnya
huruf, menyangkut berat dan ringannya, tebal dan tipis, serta kesan
kuat-lemahnya huruf.
- Besar-kecilnya
huruf, terletak pada besar kecil skala perbandingan ukuran dengan satu
tipe keluarga huruf.
- Lebar-sempitnya
huruf, kekontrasan adalah ukuran horisontal huruf, jauh dekat, sempit ke
lebar dan tinggi ke luas.
- Tegak-miringnya
huruf, kekontrasan tetap dinamis, tegak lurus ke kaku dan berhenti menuju
ke sesuatu.
- Padat konturnya
huruf, kekontrasan berkait dengan penuh dan kosong, posisitf dan negatif,
hitam ke putih, hidup dan mati
- Padat bergeraknya
huruf, menyangkut kekontrasan antara penuh dengan bagian-bagian, lengkap
dan tidak lengkap, tenang dan kacau.
KESIMPULAN
Huruf secara
garis dikelompokkan menjadi lima yaitu : Roman/Seif,
Sans Serif, Script, Monospace, Dekoratif/Miscellaneous. Huruf dapat dikembangkan, berakar
pada bentuk dasarnya (regular) tetapi
tetap memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam huruf
dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu : berat, proporsi, dan
kemiringan. Karakteristik huruf yang berbeda dapat menimbulkan kekontrasan dan
efek visual tersendiri. Kekontrasan dapat terjadi karena tebal-tipis,
besar-kecil, keras-lembut, lebar-sempit, tegak-miring, padat kontur dan padat
bergeraknya huruf.
Ayo sematkan kritik dan masukan dari kalian semua, share yaaa
No comments for "Huruf Memiliki Karakteristik Fisik"
Post a Comment